14 March 2014

Sebuah Keingninan Melawan Cita - Cita

Hmmm..
Udara pagi melewati lubang - lubang kecil yang berada di atas tirai yang menutup jendela sebuah kamar kecil. Membangunkan seorang remaja kurus nan tampan. Ya, itu aku. Seperti biasa, bangun kesiangan, telat sholat subuh. Kadang aku berpikir, kenapa orang seperti aku ini jarang diminati wanita. Tetapi pertanyaan itu terjawab setelah aku menuju cermin yang aku gantung di dinding kamar kosku. Jerawat. Semua ini gara-gara jerawat yang tumbuh akibat seseorang gadis yang nun jauh disana sedang rindu padaku. Entah gadis itu cantik atau tidak, setidaknya ada satu dari 1.191 teman facebook yang rindu pada sosok imut dan menggemaskan ini.

Lanjut masak air untuk bikin susu milo kesukaanku, aku membuka pintu kamar kos yang bertuliskan "Disini Hidup Seorang Lelaki Tampan Yang JOMBLO". Nice guys, sapa tau anak yang punya kosan atau istri dari yang punya kosan tertarik kepada tulisan itu. Yap, sisi baiknya mereka tidak ada yang tertarik padaku.
Aku lihat temen-temen belum ada yang bangun, terlihat dari pintu kamar mereka yang tertutup rapat. Atau itu hanya firasatku saja? Atau mereka sudah berangkat kuliah? Ah, bodo amat.

Semua pikiran buruk tentang telat kuliah, dimarahin dosen, tugas belum selesai, pacar marah-marah.. (Eh lupa, aku kan gak punya pacal) semua itu hilang berkat susu hangat milo. Inilah nikmatnya hidup. Duduk santai di depan kamar menghirup udara segar bercampur bau tempat sampah yang ada di depan kamar kos. Oh nimatnya...

Bersiap-siap berangkat ke tempat kuliah jalan kaki. Maaf saya bukan pria yang lemah yang minta dikirimin sepeda motor. Tapi seandainya saja itu bisa terwujud. Pasti sudah banyak cewek yang nyosor minta gonceng. Kalo ada kerja kelompok enak buat jemput gebetan. Maklum cewek - cewek disini emang gak ada yang mau jadi pemain bola. Beda sama di kampung, cewek-ceweknya sama saja. Sampai juga di kelas, untuk kelasnya gak berubah, biasanya kelasnya berubah ubah kalo ada jarkoman. Cari tempat yang dingin biar cepet bermimpi. Mimpiin kamu.

Kuliah disini memang bukan paksaan dari orang tua. Memang semuanya murni dari lubuk hati yang paling paling terdalam. Semuanya memang tulus untuk membuat kedua orang tuaku bahagia dan bangga melihat anaknya sekolah di tempat yang orang tuaku inginkan. Meski aku harus merelakan bassku tercinta dan meninggalkan bandku. Masih banyak hal kecil maupun besar lainnya yang aku tinggalkan. Ya semua itu sudah aku lakukan, dan gak ada waktu buat mearatapinya.

Ada yang bilang sekolah di.. Eh kuliah atau sekolah ya? Soalnya di tempatku menimba ilmu, nantinya akan jadi PNS. Jadi enaknya disebut sekolah aja ya, soalnya kalo kuliah kan belum tentu jadi PNS. Lanjut, ada yang bilang sekolah disini itu enak. Nanti lulusannya langsung kerja, gajinya besar, bla bla blast. Tapi apa semua itu bisa dijamin? Seniorku aja masih nunggu satu tahun untuk ikut Tes TKD. Dan itupun masih belum tentu diteriuma apa enggak jadi PNS. Dan seandainya jika sekolahku itu sudah tidak ikatan kerja lagi? Gimana?

Dari awal memang sudah aku teguhkan apapun yang terjadi, apapun resikonya siap untuk dijalani. Seperti DO disetiap semester, dapet uang saku per 3 bulan, ini sudah menjadi hal biasa di sekolahku. Seperti aktor utama di film action yang berlagak cool, aku pun juga begitu. KEEP CALM and STAY COOL with Pop Punk tentunya. Hampir setiap mau mandi dan pas gak ada kerjaan lagu - lagu itu yang selalu aku mainkan.
Lagu korea ataupun jepang juga ikut meramaikan playlist kos-kosan.

Sekalian juga aku tempel di tembok kamar kos ku kata-kata penyemangat yang memang gak berpengaruh sama sekali dan juga jarang dibaca. Biasalah jomblo seperti aku ini gak ada yang nyemangatin. Temen kosan aja ogah nyemangatin temennya. Ide brilian ini aku temukan ketika memasuki kamar salah satu teman sekosan. Dikamarnya terdapat tulisan - tulisan penyemangat gitu. Selain tulisan - tulisan Mario Seduh tadi, ada kata - kata ucapan selamat ulang tahun yang memang aku khususkan buat seseorang yang aku anggap spesial. Kenapa spesial? Bukan karena dia cantik, pinter, baik, sabar, penyayang, ataupun rajin nabung.
Tapi karena dia menganggapku tidak spesial buatnya. Ini namanya Global Warning! Suatu saat pasti akan kubuktikan bahwa sosok pria ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Mata kaki.

Yah jadi begitulah.. Sampai akhirnya aku sekarang ini, semuanya berkat Allah, dukungan orang tua, keluarga, teman, guru (meskipun sedikit).

Ketika kamu dihadapkan dengan sebuah pilihan. Antara mewujudkan semua cita - citamu yang telah kamu impikan sejak makai popok dengan keinginan raksasa dari kedua orang tua yang telah membesarkanmu. Ya, ini lebih sulit daripada memutuskan cewek. Bagi yang belum ahli. Antara masa depan dan balas budi. Jadi, memohonlah pada Allah mana yang terbaik buat kamu. Allah pasti akan memberikan petunjuk dan hidayahnya pada kalian yang bersungguh-sungguh. Karena yang terbaik menurut kalian belum tentu yang terbaik buat kalian. Tetapi yang terbaik menurut Allah, pasti yang terbaik untuk kalian.

Dan yang terakhir, gak peduli kalian nantinya mau kuliah dimana, fakultas apa, jurusan apa. Yang penting tujuan kita sama, memajukan negara kita dan mengabdi untuk negara dan bangsa. Dan jangan gara-gara perbedaan tempat kuliah, fakultas, dan jurusan hubungan indah kalian di masa - masa putih biru atau abu-abu menjadi rusak.

Love Your Life guys! Cheers!

No comments:

Post a Comment